TEORI ORGANISASI DAN IMPLEMENTASINYA DALAM MANAJEMEN PENDIDIKAN
Description
Pada abad ini telah terlihat secara berkesinambungan upaya yang lebih jelas tentang bagaimana bekerja dalam sebuah organisasi dan bagaimana cara menciptakan kerja organisasi yang lebih baik. Berbagai strategi manajemen yang berguna telah muncul (misalnya, manajemen ilmiah, teori sistem sosial, teori sistem terbuka), dan masing-masing berakar pada asumsi dasar yang berbeda tentang sifat kerja, motivasi, rasionalitas, efisiensi, tata kelola, dan sejenisnya. Menurut Khandwalla (dalam Hanson, 1979: 152), orientasi manajemen pada prinsipnya memiliki kesamaan. Dalam beberapa tahun terakhir, pandangan yang lebih sesuai dimana memperlakukan setiap organisasi sebagai suatu relativitas yang unik. Perubahan karakter situasional manajemen mulai dipahami sebagai kunci proses manajemen itu sendiri. Banyak ilmuwan dan praktisi manajemen sekarang sepakat dengan pengamatan bahwa teori kontingen mungkin merupakan arah baru dalam bidang organisasi. Pada tahap ini dalam perkembangannya, teori kontingensi sama sekali bukan merupakan sebuah teori, melainkan alat konseptual yang memfasilitasi setiap perisitiwa dan tanggapan terhadap organisasi saat ini. Sebagai alat konseptual, kemungkinan teori ini tidak memiliki karakter holistik dari tiga model utama. Dalam banyak hal teori kontingensi sebenarnya dapat dianggap sebagai salah satu bagian dari teori sistem terbuka dalam organisasi.