KAJIAN SUB DAERAH ALIRAN SUNGAI : Analisis Morfotektonik Bagi Pengelolaan Sumberdaya Dan Lingkungan Perairan

Published: 12 June 2023| Version 1 | DOI: 10.17632/fjxf6dhztk.1
Contributors:
Bambang Sardi,
,
,

Description

Pada 28 September 2018 terjadi bencana yang meluluhlantahkan Kota Palu dan sekitarnya. Daerah penelitian terletak di Sub DAS Kawatuna dan Sub DAS Sombe Lewara. Penelitian dilakukan untuk mengetahui zonasi tingkat aktivitas tektonik. Ekstraksi data diperoleh dari Citra DEMNAS. Analisis data meliputi analisis morfologi, analisis morfometri DAS dan analisis morfotektonik. Karakter Morfologi di daerah penelitian mengambarkan bentuk lahan dataran, perbukitan, pegunungan serta bentuk lembah berbentuk U dan V. Pola pengaliran yang berkembang adalah sub-dendritik, sub-parlalel dan rektangular. Karakter Morfometri DAS meliputi bentuk DAS berbentuk bulu burung, paralel dan radial. Nilai (Rb) pada orde 1 dan orde 4 sungai, menunjukkan telah mengalami perubahan akibat aktivitas tektonik. Nilai (D_d) adalah 2.91 – 3.40, menunjukan kategori sedang, merupakan alur sungai yang melewati batuan dengan resistensi yang lebih lunak, sehingga angkutan sedimen lebih besar. Indeks aktivitas tektonik (IAT) dari gabungan parameter morfotektonik (HI), (BS), (Smf), (Vf ratio), (AF) dan (SL), menujukkan kelas aktivitas tektonik terdiri dari dua (2) kelas yaitu kelas aktivitas tektonik tinggi dan kelas aktivitas tektonik menengah. Kelas aktivitas tektonik tinggi di Sub DAS Sombe Lewara dan kelas aktivitas tektonik menengah di Sub DAS Kawatuna. Akibat dari aktivitas tektonik tersebut, membentuk karakter bentang lahan kipas aluvial yang beragam. Di daerah Sub DAS Kawatuna kipas aluvial tersusun oleh endapan sedimen pasir halus sampai pasir sangat kasar dan endapan konglomerat dengan fragmen dominan granit, sekis, philit dan kuarsit. Sedangkan kipas aluvial di Sub DAS Sombe Lewara tersusun oleh endapan pasir kasar, pasir halus dan endapan konglomerat dengan bongkahan granit serta fragmen granit, serpih dan philit.

Files

Steps to reproduce

Pulau Sulawesi terbentuk dari proses geologi yang rumit. Lempeng- lempeng tektonik utama dunia seperti lempeng Indo-Australia yang bergerak ke arah utara, lempeng Pasifik bergerak ke arah barat dan lempeng Eurasia yang bergerak ke arah selatan-tenggara, serta lempeng yang lebih kecil yaitu lempeng Filipina (Katili, 1970; Sompotan, 2012; Watkinson and Hall, 2017) yang saling membentuk pulau Sulawesi menyerupai bentuk “K” (Katili, 1978)

Institutions

Universitas Tadulako

Categories

Case Report

Funding

Tadulako University

Licence