STRATEGI DAKWAH GENERASI MILENIAL: Studi Kasus Rutinan Minggu Legi (Ngaji dan Maulid Diba’) STAIMU Mukomuko

Published: 5 December 2024| Version 1 | DOI: 10.17632/hfbbd9b8pg.1
Contributor:
Ahmad Atho'ul Karim

Description

Strategi dakwah yang efektif untuk generasi milenial harus disesuaikan dengan karakteristik, minat, dan kebiasaan unik mereka. Generasi milenial menghabiskan banyak waktu di media sosial seperti Instagram, Twitter, YouTube, dan TikTok. Oleh karena itu, menggunakan platform ini untuk menyampaikan pesan dakwah sangat efektif. Kegiatan penelitian ini dimaksudkan untuk mengetahui bagaimana kegiatan strategi dakwah yang digunakan pada Rutinan Minggu Legi (Ngaji dan Maulid Diba’) di STAIMU Mukomuko. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif. Hasil dari penelitian ini yaitu; strategi dakwah yang memanfaatkan teknologi digital, menyajikan konten yang relevan, dan menggunakan pendekatan musik seperti hadroh Sapu Jagat sangat efektif untuk generasi milenial. Kegiatan Rutinan Minggu Legi di STAIMU Mukomuko telah berhasil meningkatkan partisipasi, kepuasan, dan pemahaman peserta terhadap ajaran agama. Penggunaan media sosial dan platform digital memungkinkan pesan dakwah menjangkau audiens yang lebih luas dan beragam, terutama milenial yang aktif di dunia maya. Konten yang relevan dengan isu-isu kontemporer seperti kesehatan mental, hubungan sosial, dan karier membuat ajaran agama lebih mudah dipahami dan diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari. Selain itu, pendekatan interaktif, seperti diskusi kelompok dan sesi tanya jawab, memberi kesempatan bagi peserta untuk berpartisipasi aktif, mengajukan pertanyaan, dan berbagi pandangan, yang memperkaya pengalaman belajar mereka.

Files

Categories

Education

Licence