ANALISIS KETERKAITAN EKONOMI ACEH MENURUT PERSPEKTIF TABEL INPUT-OUTPUT (I-O) ACEH DAN INTERREGIONAL INPUTOUTPUT (IRIO) INDONESIA TAHUN 2016
Description
Penelitian ini bertujuan untuk melihat keterkaitan ekonomi Aceh dari perspektif tabel input output Aceh dan interregional input-output Indonesia tahun 2016. Berdasarkan hasil pengolahan tabel input output Aceh dan interregional input-output Indonesia tahun 2016, diketahui bahwa total permintaan dan penawaran barang dan jasa di Aceh pada tahun 2016 sebesar 314.200 miliar rupiah. Dari sisi penawaran, produksi dalam negeri sebesar 73,99 persen sedangkan impor 26,01 persen. Dari sisi permintaan, terdiri dari permintaan antara sebesar 31,17 persen dan permintaan akhir 68,83 persen. Ekspor Aceh sebesar 52,81 persen ditujukan ke Sumatera Utara, 11,28 persen ke DKI Jakarta, 5,69 persen ke Sumatera Barat, 3,82 persen ke Jawa Barat dan 26,4 persen ke wilayah lainnya. Impor Provinsi Aceh berasal dari DKI Jakarta sebesar 21,58 persen, Sumatera Utara sebesar 17,26 persen, Jawa Tengah sebesar 15,01 persen; Riau sebesar 11,15 persen dan lainnya sebesar 35 persen. Angka pengganda output terbesar di Aceh adalah industri ketenagalistrikan dengan nilai sebesar 2,58. Angka pengganda pendapatan terbesar di Aceh adalah pengadaan gas dan produksi es sebesar 0,74. Indeks forward linkage terbesar di Aceh terdapat pada industri ketenagalistrikan sebesar 2,918. Begitu pula Indeks backward linkage terbesar terdapat pada industri ketenagalistrikan sebesar 1,839. Industri unggulan di Aceh yaitu industri makanan dan minuman, industri kimia, farmasi dan obat tradisional, ketenagalistrikan, dan kontruksi. Interegional effect terbesar yaitu ketenagalistrikan sebesar 2,5811. Spillover interregional effect terbesar yaitu pada sektor perkebunan semusim dan tahunan sebesar 0,344. Feedback interregonal effect terbesar pada industri pengolahan lainnya sebesar 0,0043.